A.
Apa itu Rapat Bisnis ?
Rapat (conference atau meeting)
merupakan alat/media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka dan sangat
penting, diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah
untuk mendapatkan mufakat melalui musyawarah untuk pengambilan
keputusan. Jadi rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa
orang untuk membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui
rapat berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan
organisasi dapat dirumuskan.
Sebuah organisasi
merupakan suatu komunitas yang terdiri dari kelompok-kelompok individu yang
dihimpun dalam berbagai departemen atau bagian. Meskipun demikian, mereka
merupakan satu kesatuan. Rapat merupakan sarana untuk mencapai kesepakatan
bersama. Sayangnya, tidak setiap orang menyukai rapat karena berbagai alasan.
Rapat yang efektif harus didukung oleh suatu strategi dan diselenggarakan di
tempat yang sesuai dengan penataan ruang sesuai standar. Keberhasilan rapat
juga ditentukan oleh pimpinan rapat yang baik.
Rapat yang efektif
menghasilkan keputusan yang baik dan membangun rasa kebersamaan. Sebaliknya,
rapat yang tidak efektif hanya menyia-yiakan waktu. Rapat bukan aktivitas yang
dapat diselenggarakan tanpa biaya. Jadi, rapat yang tidak efektif tidak
menghasilkan sesuatu selain keputusan yang tidak tepat dan pemborosan waktu.
Untuk mewujudkan rapat yang efektif diperlukan perencanaan yang matang, tujuan
yang pasti, dan penyusunan agenda yang rinci. Saat rapat terakhir, setiap
peserta mengetahui hasil rapat seutuhnya.
B.Tujuan Rapat Bisnis
Rapat ada yang bersifat
rutin dan ada yang bersifat kontemporer (sewaktu-waktu) atau bila terjadi suatu
peristiwa yang luar biasa. Beberapa tujuan diadakannya rapat, yaitu:
· Untuk memecahkan
atau mencari jalan keluar suatu permasalahan.
· Untuk
menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
· Sebagai alat
koordinasi antarintern atau antarekstern.
· Agar peserta
rapat dapat ikut berpartisipasi pada masalah-masalah yang sedang terjadi.
· Mempersiapkan
suatu acara atau kegiatan.
· Menampung semua
permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat), dll.
C.Macam-Macam Rapat Bisnis
Orang-orang sering menggunakan kata rapat dalam keseharian. Baik ketika
situasi formal maupun tidak formal. Dalam setiap kegiatan rapat tentu mempunyai
tujuan rapat dan jenis rapat yang berbeda.
Rapat terdiri atas beberapa jenis, tergantung
cara pandangnya atau segi peninjauannya.
a) Berdasarkan tujuan.
1. Rapat Penjelasan.
Rapat penjelasan adalah
rapat yang diselenggarakan untuk tujuan menyampaikan penjelasan kepada para
peserta rapat dari pimpinan.
2. Rapat Pemecahan Masalah.
Rapat pemecahan masalah
diselenggarakan untuk menemukan pemecahan tentang suatu masalah yang sedang
terjadi atau dihadapi.
3. Rapat Perundingan.
Rapat perundingan adalah
rapat yang diselenggarakan dengan tujuan menghindari timbulnya suatu
perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak merugikan kedua belah pihak.
b) Berdasarkan sifat.
1. Rapat formal.
Rapat formal adalah
rapat yang dilaksanakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu, sesuai dengan
aturan yang berlaku dan semua peserta rapat memperoleh undangan.
2. Rapat informal.
Rapat informal adalah
rapat yang dilaksanakan secara tidak resmi dan tidak berdasarkan suatu rencana
yang bersifat resmi.
3. Rapat terbuka.
Rapat terbuka adalah
rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota organisasi. Materi rapat yang
dibahas merupakan masalah yang tidak bersifat rahasia.
4. Rapat tertutup.
Rapat tertutup adalah
rapat yang diselenggarakan untuk kalangan tertentu dalam suatu organisasi,
biasanya yang dibahas hal-hal yang menyangkut maslah yang sifatnya rahasia
(tidak atau belum boleh diketahui oleh umum).
c) Berdasarkan jangka waktu.
1. Rapat mingguan.
Rapat mingguan adalah
rapat yang diselenggarakan secara rutin setiap minggu, guna membahas
masalah-masalah yang bersifat biasa yang dihadapi oleh setiap seksi atau
subseksi.
2. Rapat bulanan.
Rapat bulanan adalah
rapat yang diselenggarakan setiap bulan dengan rutin, guna membahas
masalah-masalah yang bersifat biasa yang dihadapi oleh setiap seksi atau
subseksi.
3. Rapat semester.
Rapat semester adalah
rapat yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali, guna mengadakan evaluasi
hasil kerja selama setengah tahun dan mencari serta menentukan rencana-rencana
selanjutnya untuk waktu enam bulan berikutnya.
4. Rapat tahunan.
Rapat tahunan adalah
rapat yang diadakan sekali setahun yang bertujuan untuk mengevaluasi
pelaksanaan dan hasil dari rencana jangka pendek dan jangka panjang.
d) Berdasarkan frekuensi.
1. Rapat rutin.
Rapat rutin adalah rapat
yang waktunya sudah tertentu aRapat rutin adalah rapat yang waktunya sudah
tertentu atau biasa, missal mingguan, bulanan, dll.
2. Rapat insidental.
Rapat incidental adalah
rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu, karena adanya masalah
yang memerlukan penanganan dengan segera.
e) Berdasarkan nama.
1. Rapat kerja.
Rapat kerja adalah rapat
atau pertemuan para karyawan dan pimpinan guna membahas hal-hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan tugas suatu instansi.
2. Rapat dinas.
Rapat dinas adalah rapat
yang membicarakan masalah kedinasan atau pekerjaan (biasanya dilakukan oleh
orang-orang yang bertugas di instansi pemerintah).
3. Musyawarah kerja.
Musyawarah kerja
merupakan kata lain dari rapat kerja.
D.Syarat-Syarat Rapat
Rapat dapat dikatakan berlangsung dengan baik dan berhasil, apabila tujuan
rapat yang telah ditentukan tercapai. Untuk dapat mencapai tujuan rapat, ada
beberapa syarat yang harus diperhatikan pihak panitia penyelenggara rapat.
Bagaimanakah syarat-syarat rapat yang baik?
Suatu pertemuan dapat disebut sebagai sebuah
rapat apabila memenuhi kriteria berikut, yaitu:
a.
Membicarakan suatu masalah
yang berkaitandengan tujuan organisasi, perusahaan, instansi, pemerintah, dan
lain-lain, yang harus dirundingkan/didiskusikan secara bermusyawarah.
b.
Pada saat rapat
seluruh peserta harus berperan aktif.
c.
Setiap pembicaraan
ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka ( tidak ada yang disembunyikan
serta prasangka ).
d.
Adanya unsur-unsur
rapat seperti pimpinan, notulen, moderator, peserta rapat, masalah yang
dibahas.
Untuk mencapai tujuan rapat agar rapat berhasil, setiap peserta rapat harus
mengetahui syarat-syarat rapat yang baik. Syarat-syarat rapat yang baik, antara lain :
a) Persiapan rapat.
Persiapan rapat harus dirancang dan dilaksanakan oleh panitia penyelenggara
rapat. Secara garis besar persiapan yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Penentuan tujuan rapat dan acara rapat.
2. Penentuan waktu, tanggal, hari, tahun.
3. Penentuan tempat.
4. Akomodasi.
5. Konsumsi.
6. Media/peralatan.
b) Pelaksanaan rapat.
1. Suasana rapat berlangsung terbuka.
2. Para peserta rapat berpartisipasi aktif.
3. Adanya kendali dari ketua rapat
4. Hindarkan debat kusir.
5. Bahasa harus komunikatif.
6. Hindarkan monopoli ketika berbicara.
7. Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat.
8. Adanya notulen.
9. Acara rapat.
10. Media rapat.
11. Waktu.
E.Tata Tertib Rapat Bisnis
Agar rapat bisa
mencapai maksud dan tujuannya, hendaknya rapat harus dikelola dengan baik dan
harus mengetahui tata tertib rapat yang memenuhi kriteria sbb:
1.
Tepat waktu dalam memulai rapat.
2.
Agenda rapat dirumuskan atau disusun dengan baik sehingga peserta
rapat dapat mengetahui susunan acara rapat.
3.
Setiap peserta saling menghargai pendapat yang dikemukakan peserta lain.
4.
Adanya partisipasi dari peserta rapat.
5.
Bersifat terbuka, artinya bersedia menerima kritik dan saran dari peserta
lain tanpa emosi.
6.
Dengan tidak melihat siapa yang berbicara, tapi setiap peserta mau
mendengar pendapat orang lain.
7.
Tidak ada peserta yang terlalu dominan selama pertemuan.
8.
Perdebatan bisa terjadi tanpa harus menjatuhkan peserta lain atau emosi,
namun saling melemparkan argumen yang kuat tanpa menindas yang lainnya.
9.
Setiap argumen atau pertanyaan yang diajukan disampaikan secara singkat,
jelas dan lugas.
10.
Pemimpin rapat dapat membimbing acara sampai pada akhir rapat walaupun
terjadi perdebatan atau pro-kontra pendapat. Jadi pemimpin rapat harus dapat
mengendalikan rapat sehingga masalah dapat dipecahkan untuk mengambil
kesimpulan.
11.
Selalu ada kesimpulan yang diambil berdasarkan argumen-argumen yang
disetujui bersama.
Agar rapat dapat
berhasil dengan baik, terlebih dahulu harus dibuat susunan acara rapat
yang merupakan urut-urutan jalannya rapat, mulai dari pembukaan rapat sampai
dengan rapat
ditutup yaitu :
- Pembukaan
- Pembacaan
susunan acara rapat
- Pembahasan
materi rapat
- Lain-lain
- Penutup
Susunan acara rapat dibacakan dan sebelum rapat dimulai dibagikan kepada
seluruh peserta rapat, sehingga peserta rapat dapat mengetahui agenda rapat dan
susunan acara rapat sehingga rapat dapat berjalan dengan tertib. Jadi tata
tertib rapat merupakan suatu aturan rapat yang biasanya dibacakan atau
dibagikan kepada peserta rapat sebelum rapat dimulai dengan tujuan agar rapat
dapat berlangsung dengan tertib dan tidak membuang-buang waktu secara percuma,
sehingga tidak akan mendengar lagi keluhan pegawai, ”Apa sih, gunanya
rapat?”.
Berdasarkan
Buku Kamus Bahasa Indonesia, Edisi Kedua terbitan Balai Pustaka, diuraikan
bahwa yang dimaksud dengan rapat adalah pertemuan ( kumpulan ) untuk
membicarakan sesuatu, sidang, majelis. Sedangkan diskusi adalah pertemuan
ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah.
Dalam buku Etika
Komunikasi karangan Samsir Rambe, yang dimaksud dengan rapat ialah kumpulan
beberapa otang atau organisasi yang akan membicarakan suatu masalah atau
kepentingan bersama untuk memberikan penjelasan, memecahkan suatu persoalan dan
sekaligus mengadakan perundingan demi memperoleh suatu hasil yang
disepakati/disetujui bersama.
Berdasarkan
beberapa pengertian tentang rapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa yang dimaksud dengan rapat ialah pertemuan atau kumpulan dalam suatu
organisasi, perusahaan, instansi pemerintah baik dalam situasi formal maupun
nonformaluntuk membicarakan, merundingkan, dan memutuskan suatu masalah
berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Jadi,
dalam setiap organisasi, perusahaan, instansi pemerintah pada saat tertentu
sering mengadakan rapat. Rapat yang bersifat rutin ( berkala ), temporer (
sewaktu-waktu ). Rapat dapat berlangsung dalam situasi formal maksudnya rapat
dilaksanakan dengan mengikuti prosedur rapat, syarat rapat, aturan rapat. Misal,
rapat diselenggarakan di kantor dalam keadaan resmi. Sedangkan rapat yang
bersifat non formal, misalnya penyelenggaraan rapat dilaksanakan di
tempat-tempat yang santai ( sambil hiburan ) seperti di tempat rekreasi, rumah
makan, dan lain-lain. Hal yang dibahas dalam rapat tentunya segala sesuatu yang
berkaitan dengan suatu kegiatan baik bisnis maupun bukan bisnis. Dalam rapat
harus terjalin komunikasi yang harmonis, efektif, dan komunikatif, sehingga
tercapai suatu keputusan hasil kesepakatan bersama. Rapat dapat dikatakan
berhasil apabila tujuan rapat ( yang telah ditentukan ) tercapai.
F. Etika Rapat Dan Gaya Komunikasi.
Salah satu etika yang
harus dipahami dan diterapkan adalah etika rapat. Ketika akan melaksanakan
pertemuan ( bisnis atau rapat ) maka perhatikanlah prosedur dan etika rapat.
Yang dimaksud dengan etika rapat adalah norma, nilai, kaidah, atau ukuran
tingkah laku yang baik ketika melakukan rapat.
Gaya komunikasi
sebenarnya merupakan bagian dari etika rapat. Pada saat pertemuan setiap orang
yang berbicara mempunyai kebiasaan dan gaya tersendiri atau mempunyai gaya
komunikasi yang berlainan. Komunikasi
yang efektif dapat berlangsung apabila memenuhi beberapa persyaratan.
Persyaratan tersebut, antara lain sebagai berikut :
1. Persepsi.
2. Ketepatan.
3. Kredibilitas.
4. Pengerndalian.
5. Kecocokan/keserasian.
Beberapa persyaratan
agar komunikasi berjalan efektif seperti diuraikan diatas harus diterapkan
dalam gaya komunikasi. Gaya komunikasi seseorang sangat menentukan keberhasilan
suatu komunikasi. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam gaya komunikasi, antara lain :
1. Pesyaratan komunikasi yang efektif.
2. Bahasa isyarat ialah gerakan badan/tubuh atau ekspresi
wajah.
3. Bahasa yang digunakan jelas, singkat, tepat dan
santun, serta dapat dipahami dengan mudah oleh orang lain.
4. Budi pekerti, watak, dan etika turut
mempengaruhi gaya komunikasi seseorang.
5. Gaya bahasa yang digunakan menentukan gaya komunikasi.
Selain kelima unsur
tersebut diatas, dalam gaya komunikasi terdapat hal-hal lain yang dapat menarik
dalam mempengaruhi pembicaraan. Hal-hal
menarik yang dapat mempengaruhi pembicaraan antara lain :
1. Pakaian.
2. Pandangan mata.
3. Mimik wajah.
4. Sikap badan.
5. Suara.
6. Tulisan.
G. Teknik membuka Rapat
Setelah peserta rapat berkumpul, maka
rapat dibuka oleh pembawa acara rapat ( MC ) dengan ucapan terima kasih atas
kehadiran peserta rapat dan sekaligus membacakan susunan acara rapat dan tata
tertib selama rapat berlangsung. Setelah itu pembawa acara menyerahkan rapat
pada pimpinan rapat.
Menjadi pimpinan rapat tidak semudah
yang dibayangkan, dimana pimpinan harus mampu mendorong dan menciptakan
partisipasi aktif anggota, bertanggung jawab atas rapat yang diadakan dan
pimpinan tidak boleh mendominasi pembicaraan dalam rapat demi tercapainya
tujuan rapat. Pemimpin rapat harus bisa menciptakan rasa aman, suasana
persaudaraan, saling membuka diri dan tidak ada kesan sikap otoriter, mempunyai
keterampilan berkomunikasi untuk mendukung peserta yang pasif, dan mendorong
kelompok untuk mengambil keputusan bersama. Pimpinan rapat yang baik adalah
pimpinan yang dapat memberikan keleluasaan peserta untuk Berbicara spontan,
dengan suasana yang santai membuat peserta tidak ragu- ragu untuk mengeluarkan
pendapatnya. Menemukan gagasan yang cemerlang. Menyampaikan opini yang tidak
sejalan dengan pimpinan karena meraka merasa pimpinan tidak mengekang
pendapatnya bahkan memberi kebebasan dalam beragumen. Mencapai keputusan
bersama tanpa selalu meminta pemimpin sebagai penentu akhir.
H. TEKNIK MENGAJUKAN PENDAPAT
Seorang pimpinan rapat hendaknya dapat mengendalikan rapat dan pandai
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta rapat. Dalam hal ini pimpinan harus
menguasai teknik bertanya.Teknik bertanya akan berhasil bila pertanyaan dari
peserta rapat mempunyai nilai tambah dan berisi ide-ide yang berguna.
Pada dasarnya ada
4 teknik bertanya :
a. Pertanyaan langsung ( direct question )
Yaitu pertanyaan yang ditujukan langsung pada seorang
peserta rapat. Pertanyaan ini dapat diajukan bila pimpinan mengetahui bahwa
orang yang ditunjuk dapat menjawab pertanyaan tersebut.
b. Pertanyaan tidak langsung ( overhead
question )
Yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada semua peserta,
dimana pimpinan menebar pandangannya ke segala penjuru.
c. Pertanyaan mengembalikan ( reverse question )
Pertanyaan yang diajukan kepada seorang peserta yang mengajukan pertanyaan
tersebut.
d. Pertanyaan dilemparkan (
Relay question )
Pertanyaan yang
diajukan kepada seseorang atau sekelompok orang dimana pimpinan mengharapkan
jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya.
Tujuan dari
pelemparan kembali pertanyaan adalah :
- Untuk
merangsang diskusi dalam rapat.
- Membahas
masalah secara lebih terperinci dan terbuka.
- Menuju
ke arah kesepakatan bersama.
I. Teknik menyusun notula
Notula adalah catatan mengenai semua
pembicaraan selama rapat berlangsung.Maksud pembuatan notula adalah agar apa
yang telah dibahas dalam rapat baik rapat untuk pemecahan masalah atau
rapat untuk pengambilan keputusan dapat menjadi acuan bagi rapat selanjutnya.
Dan bagi peserta rapat yang tidak hadir, notula dapat menjadi informasi atas
materi yang dibahas dan kesimpulan yang diperoleh. Notula dapat juga untuk
melihat perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu. Notula dapat dibagikan
kepada peserta rapat bila telah disetujui oleh pimpinan. Notula dibuat oleh
sekretaris organisasi atau seseorang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas
itu, dan posisi duduknya dekat pimpinan agar sekretaris dapat menebar
pandangan ke seluruh peserta.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan notula :
- Ringkas tapi jelas dan lengkap
sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran yang
berbeda-beda.
- Dibuat bukan berdasarkan
pemikiran notulis
- Bila ada usulan dan tanggapan
terhadap masalah, dapat dipisahkan cara penulisannya agar tidak
membingungkan
- Dalam penyusunan notula
dibedakan mana saja materi yang berupa penyajian informasi, materi yang
menyangkut pertimbangan khusus, serta materi yang berupa keputusan
- Menggunakan bahasa yang lugas
dan langsung pada pokok pembicaraan
Notula yang dibuat saat rapat berlansung merupakan notula awal. Notula ini
perlu disempurnakan dengan tidak mengubah isi materi semula, kemudian diketik
rapi dan dimintakan persetujuan pada pimpinan untuk menjadi notula akhir.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan notula :
- Bila rapat tersebut rapat
rutin, sebaiknya diberi nomor urut rapat, bulan, dan tahun rapat.
Misalnya : Rapat Pengurus Yayasan Amal Maret 2007
- Perlu diinformasikan pada judul
notula rapat; apakah rapat tersebut merupakan rapat pemberian informasi,
rapat pemecahan masalah atau rapat pengambilan keputusan.
- Susunan notula lengkap : dari
judul sampai penutup diakhiri dengan tanda tangan pimpinan dan notulis
rapat
- Walaupun notula dibuat ringkas,
namun setiap peserta yang berbicara perlu disebutkan namanya, misalnya Ibu
Meynar memberikan usulan tentang………………………………
- Keputusan yang diambil dalam rapat
hendaknya dicatat secara lengkap
- Waktu dimulai dan berakhirnya
rapat dituliskan dalam notula
Persiapan dalam pembuatan notula :
- Sediakan alat tulis dan kertas,
tapi sekarang sudah umum digunakan Personal
Computer ataupun Note
BookLaptop untuk penyusunan notula. atau
- Sediakan kaset rekaman bila ada
pembicaraan yang tidak dapat ditulis.
- Memahami prosedur rapat sebelum
rapat dimulai
- Sediakan buku-buku referensi
yang menunjang materi rapat
Isi Notula Rapat
- Judul notula beserta nama
organisasi atau unit organisasi yang menyelenggarakan rapat.
- Hari, tanggal, tempat serta
waktu dimulai dan berakhirnya rapat.
- Sifat rapat.
- Nama peserta baik peserta yang
hadir maupun yang tidak hadir.
- Penyempurnaan notula rapat
sebelumnya dan pengesahannya.
- Susunan acara rapat.
- Ringkasan jalannya rapat.
- Hasil rapat.
- Hal-hal yang dibicarakan dalam
rapat.
- Catatan khusus.
- Nama dan tandatangan pimpinan
dan notulis rapat dibagian akhir.
J.Hal yang perlu dihindari saat Rapat Bisnis
Siapa yang tidak merasa jengkel
saat si mulut besar melontarkan pembicaraan yang sama sekali tidak ada
kaitannya dengan topik yang sedang dibahas? Siapa yang tidak merasa kasihan
pada rekan yang menjadi target olok-olokan di kantor? Atau merasa aneh saat
melihat kemampuan teman anda dalam hal mengungkapkan ssesuatu seperti mengagumi
sesuatu hal yang sebenarnya tidak ada artinya?
Namun tak peduli bagaimana hal seperti itu menguasai pikiran anda,jangan pernah
sekali pun menganggap bahwa rapat bukanlah sesuatu hal yang penting.Faktanya
adalah rapat dapat membuat atau menghancurkan karir anda. Berikut adalah 10 hal
yang perlu dihindari saat rapat:
1. Datang
terlambat. Jangan mengatakan "saya
tidak akan membuat kacau" seperti berjalan ke sebuah pertemuan yang sedang
berlangsung. Tiba beberapa menit lebih awal tidak hanya menunjukkan anda sangat
menghargai waktu, tetapi juga menjamin anda mendapat tempat duduk yang baik
juga.
2. Tidak
punya persiapan. Jika anda sebelumnya telah diberikan agenda atau bahan
rapat, sebaiknya anda membacanya.Buatlah beberapa pertanyaan atau kontribusi
apa yang bisa anda berikan sebagai bahan rapat untuk didiskusikan.
3.
Memonopoli Pembicaraan. Saat rapat dimulai, alangkah baiknya jika memberikan
kepada karyawan senior dahulu untuk memberikan pendapatnya. Saat mereka
berbicara tentang sedikitlah, maka kembangkanlah hal tersebut menjadi sesuatu
yang padat. Jangan hanya bergumam atau bahkan tidak bicara sama sekali jika
anda memiliki sesuatu yang berguna untuk dibicarakan.
4. Membuat
pernyataan seperti pertanyaan. Ungkapan pernyataan seperti pertanyaan akan mengundang
orang lain untuk berkata tidak, berdebat, atau mengambil ide-ide anda. Tentunya
hal ini akan sangat merugikan anda.
5. Salah
membaca sinyal. Cobalah untuk mengukur kebutuhan atau suasana hati
orang-orang yang ada dalam ruangan. Mendengarkan dengan seksama apa yang
dikatakan mereka untuk mengetahui kemungkinan mereka akan menerima ide-ide
anda.
6.
Terintimidasi. Sayangnya beberapa rekan
anda menganggap sebuah rapat adalah arena pertarungan lisan dan mereka sendiri
berperan sebagai gladiator. Jika anda menjadi korban intimidasi, hadapilah
dengan tenang. Jika anda memerlukan waktu untuk berpikir, lakukanlah dengan
sebuah pertanyaan yang membuat penyerang anda bertanggung jawab. Sebagai
contoh, "Andrew, sejak kapan anda mulai berpikir saya tidak peduli dengan
hasil penjualan kami?"
7.
Mengunyah permen karet. Hal ini sepenuhnya
tidak sopan dan tidak profesional. tidak ada yang perlu kita jelaskan lagi.
8.
Membiarkan handphone menyala. Anda menonaktifkannya saat di restoran atau di bioskop,
maka non aktifkanlah saat sedang rapat. dering handphone sangat mengganggu
seluruh peserta rapat. Dan jangan pernah menerima telepon saat rapat
berlangsung.
9. Keluar
dari topik.
Jangan membuat agenda sendiri. Tetap fokus pada apa yang ingin dicapai. Jika
anda harus keluar dari topik, bicarakan dahulu dengan yang lain sedini mungkin.
Cara terbaik untuk menangani hal-hal yang tidak berkaitan dengan topik adalah
dengan mencatat semuanya dan kembali ke topik pada saat yang tepat.
10.
Melewatkannya. Anda mungkin mendapatkan lebih banyak yang dapat anda
lakukan jika anda tidak ikut suatu rapat dan melakukan pekerjaan anda
sebenarnya. Tetapi jika pertemuan itu dihadiri oleh seseorang yang memiliki
jabatan dalam organisasi, anda akan kehilangan kesempatan untuk membuat diri
anda dikenal. Ingat, rapat bukanlah tentang produktifitas tetapi juga tentang
memproyeksikan citra positif dan membangun hubungan profesional.